Rabu, 09 September 2009

Buah kesabaran

Terkadang kita lupa akan besarnya buah kesabaran yang akan Allah kepada kita. Sehingga pada suatu ketika kita marah bila kita dituduh yang tidak-tidak oleh orang lain. Ada suatu hikayat yang kurang lebih seperti berikut ini: (Ini saya dengarkan dari Kultum Subuh beberapa hari lalu).
Pada waktu itu Abu Bakar bersama Muhammad SAW dan sahabat-sahabat sedang berdiri di suatu tempat. Kemudian datang suku Badui Arab yang mencaci maki Abu Bakar sampai habis-habisan sehingga Hati Abu Bakar "mendidih". Tetapi Abu Bakar diam saja. Abu Bakar melihat Muhammad SAW tersenyum.
Sekali lagi suku Badui Arab itu yang mencaci maki Abu Bakar sampai habis-habisan sehingga Hati Abu Bakar "mendidih". Tetapi Abu Bakar diam tetap saja. Abu Bakar melirik ke Muhammad SAW , Muhammad tersenyum.
Sekali lagi suku Badui Arab itu yang mencaci maki Abu Bakar sampai habis-habisan sehingga Hati Abu Bakar "lebih mendidih". Abu Bakar tak dapat menahan kemarahannya kemudian Abu Bakar menjelaskan apa yang dituduhkan tidak benar. Abu Bakar melirik ke Muhammad SAW , Muhammad bermuka marah kepada Abu Bakar.

Abu Bakar bingung, kemudian beberapa saat kemudian Abu Bakar bertanya kepada Rosulullah SAW. "Kenapa ketika saya dicaci maki dan saya diam saja Rosul malah tersenyum?, dan ketika saya membenarkan apa yang dituduhkan malah Rosul seakan-akan marah pada saya?, tolong dijelaskan ya Rosul" (Redaksi- Mungkin seperti itu).

Rosul menjawab : "Saat kamu diam saja ketika dicaci maki, Ku lihat banyak malaikat di dekatmu mendoakanmu, Ketika kamu menjawab walaupun membenarkan cacian itu, malaikat-malaikat lari dari kamu digantikan dengan syetan-syetan yang berbisik-bisik di telingamu".

Sedemikian besarnya buah kesabaran. Perlukah kiranya kita tetap "naik darah" ketika kita mendapat cemoohan yang kalaupun itu tidak benar terhadap kita?.
Semoga kita bisa lalui hidup ini dengan penuh kesabaran.
Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar